MEREKAYASA ANGKA MENJADI SENI
Dalam
hal kesenian, yang biasa digunakan sebagai sumber latar belakang dalam
menghasilkan suatu karya seni bisa apa saja. Sebut saja keindahan alam,
eksotisme flora, tingkah laku fauna di alam bebas, bencana alam, dan yang terutama
adalah rasa syukur kepada Tuhan. Tetapi, kreatifitas mendorong beberapa
individu atau kelompok untuk menenmukan sumber-sumber baru untuk dijadikan
bahan utama dalam penempaan karya seni mereka. Beberapa di antaranya, bagi
sebagian orang, terlihat aneh. Misalnya pemakaian lampu dan baterainya pada baju.
Beberapa lagi, untuk beberapa orang, terdengar kurang pantas untuk diperdengarkan.
Katakan saja karya seni berupa lagu yang mengandung lirik kebebasan. Namun,
bagaimana bila sebuah karya seni dilahirkan lewat perpaduan secara langsung
dari hal-hal berbau ilmiah, teknologi mutakhir, sistem komputer terbaru, dan
yang paling penting, bisa untuk mengisi pundi-pundi rezeki ? Hal ini patut
untuk disimak lebih lanjut.
Salah
satu contoh keberhasilan dari perpaduan antara seni, teknologi, dan sains ialah
Batik Fractal. Dengan mendengar namanya saja, orang bisa salah sangka kalau
batik yang satu ini adalah buatan luar negeri. Jangan-jangan, pihak asing telah
terlebih dahulu menghasilkan uang lewat memadukan hal-hal ilmiah, seni, dan
teknologi ke dalam batik Indonesia ! Batik Fractal adalah semacam spesies batik
yang lumayan baru, kalau boleh dibilang terkini, yang dilahirkan oleh sistem
perangkat lunak komputer mutakhir dan berbagai rumus matematika. Walaupun demikian,
Batik Fractal sendiri tetap dibuat oleh tangan-tangan para pengerajin.
Pengerajin dan pengerjaan Batik Fractal ini ada dimana ? Pengerjaan Batik
Fractal dari hulu hingga hilir semuanya berada di Indonesia tanpa terkecuali .
Adalah
Nancy, seorang perepuan Indonesia, yang menjadi salah satu pencetus munculnya
Batik Fractal ini. Kesukaannya akan berbagai karya seni serta pengetahuannya
akan dunia mode dan busana ,seperti batik, telah ada di dalam dirinya sebelum
pertemuannya dengan dua orang penting lainnya di balik awal kemunculan Batik
Fractal. Pertemuan Nancy dengan seorang arsitek yang ingin menamatkan studi S-2
di ITB Bandung dan pembimbing matematika
dari sang arsitek yang memang mahir matematika, adalah awal mula dari kelahiran
Batik Fractal. Singkat cerita, berbagai rumus, persamaan, dan model matematika
yang dimunculkan oleh perangkat lunak komputer, yang sebenarnya adalah untuk
sebuah studi dalam arsitektur, terlihat seperti karya seni bagi mereka. Karya
seni apakah gerangan ? Nancy menyatakan bahwa beliau terngat akan batik taktala
melihat hasil rekayasa gambar dari persamaan-persamaan matematika oleh
perangkat lunak komputer tersebut. Lalu, merekapun mulai mengembangkan bisnis
yang berdasarkan Batik Fractal ini. Salah satunya adalah lewat penjualan
pernagkat lunak yang bisa diopersaikan untuk membuat desain Batik Fractal, yang
kemudian akan dicetak dan dikikuti alur dan titiknya oleh pembuat batik.
Konon,
Batik Fractal telah memenangkan berbagai perlombaan di dalam dunia mode dan
busana. Batik Fractalpun sudah tidak lagi menjadi jiwa di dalam busana baju
saja. Kini, batik Fractal telah digunakan untuk desain-desain mulai dari sepatu
hingga gedung. Ini adalah wujud dari perkembangan teknologi yang mendorong
perluasan bagi diberlakukannya seni ke dalam berbagai hal. Bila dahulu kala
batik adalah bagian dari busana, maka kini, seiring dengan berkembangnya
kebudayaan orang Indonesia, batik seperti Batik Fractal akan dapat diterapkan
pada desain interior dan eksterior bangunan.
Penggunaan
matematika, dan fisika serta hal-hal tentang sains bukanlah ha lasing lagi bagi
para pelaku seni pada umumnya. Bagi sebagian dari kita, mungkin sudah pernah
mencoba menghasilkan nada-nada music berdasarkan panjang gelombang, gema, dan
desah yang dihasilkan lewat persamaan-persamaan matematika lewat perangkat
lunak musik komputer. Ini baru dalam hal karya seni berupa music. Di dalam
bentuk-bentuk karya seni lainnya, penerapan matematika dan sains juga tidak
kalah serunya.
Dalam
pembuatan film animasi dan kartun masa kini, tidak perlu ditanya lagi tentang
penggunaan teknologi dan matematikanya. Namun yang sering membuat para penikmat
film menjadi antara percaya dan tidak percaya adalah film-film yang
menyampurkan dunia nyata dengan dunia buatan berupa animasi komputer. Misalkan
saja, ada film yang memasukkan manusia nyata ke dalam latar dan lingkungan yang
berupa animasi komputer. Ada juga film yang memasukkan animasi-animasi buatan
komputer ke dalam latar dan lingkungan nyata. Hal ini juga dapat dilakukan lewat
perpaduan seni, teknologi, dan sains, sama seperti music yang dihasilkan dari
perangkat lunak pembuat musik di komputer. Karya seni berupa film dan lagu
hasil rekayasa komputer, sama seperti Batik Fractal juga bisa dipastikan telah
menghasilkan uang bagi pihak yang memproduksinya. Inilah buktinya nyata bahwa
perpaduan secara langsung dari hal-hal berbau ilmiah, teknologi mutakhir,
sistem komputer terbaru, dan yang paling penting, bisa untuk mengisi
pundi-pundi rezeki, benar-benar ada di sekitar kita.
Terimakasih
untuk Batik Fractal yang telah mendunia dan mengharumkan nama bangsa.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home