Saturday, February 6, 2016

Mengenal Ruang Lingkup dan Profesi dari Manajemen Rekayasa (1)

Bicara soal yang namanya Manajemen Rekayasa, seperti membicarakan sesuatu yang abstrak. Ya, menurut saya, hal itulah yang sepertinya ada di benak sebagian masyarakat Indonesia saat ini. Hal ini tidaklah mengherankan karena Manajemen Rekayasa sendiri, khususnya dalam bidang pendidikan, adalah ‘barang’ yang baru datang. Hal ini mungkin sah-sah saja karena jumlah perguruan tinggi yang mengeluarkannyapun masih bisa dihitung oleh jari.
Apa itu Manajemen Rekayasa ?
            Intinya, Manajemen Rekayasa adalah tentang sebuah bidang rekayasa yang mempelajari sistem manajemen dengan menerapkan prinsip-prinsip rekayasa dalam merancang, memasang, dan mengoperasikan proyek rekayasa teknologi pada suatu organisasi. Namun, tidak cukup sampai di situ saja, Manajemen Rekayasa perlu untuk dijelaskan lebih dalam kepada masyarakat. Sekali lagi, hal ini dikarenakan kehadiran Manajemen Rekayasa yang masih baru, terlebih lagi di Indonesia. Manajemen yang ini, Manajemen Rekayasa, berbeda dengan manajemen umum lain yang bersifat sosial. Bahkan, masih banyak orang yang salah menganggap Manajemen Rekayasa sebagai bagian dari Teknik Industri. Oleh karena itu, perlu diberi penjelasan tentang apa itu Manajemen Rekayasa ? Hal inilah yang akan saya sampaikan dalam tulisan ini
            Ada berbagai pengertian Manajemen Rekayasa dari berbagai sumber, misalnya bila ditelaah secara harfiah (arti kata). Manajemen Rekayasa terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan rekayasa. Singkatnya, manajemen ialah kegiatan penggunaan sumber daya organisasi dalam mencapai sasaran organisasi. Sedangkan rekayasa adalah penerapan ilmu pengetahuan lewat kajian, pengalaman, dan praktik demi pemanfaatan bahan dari alam bagi manusia. Jadi, bila diibaratkan pesawat sederhana, seperti pengungkit, maka manajemenlah yang mengungkit atau tumpuan untuk mengungkit rekayasa di dalam Manajemen Rekayasa. Sehingga Manajemen Rekayasa bisa diartikan sebagai kumpulan perencanaan, pengambilan keputusan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian keuangan, manusia, benda fisik, dan informasi umtuk menerapkan matematika dan ilmu pengetahuan alam dengan pertimbangan dalam pengembangan cara pemanfaatan bahan dan tenaga alam secara ekonomis untuk kebutuhan manusia secara efektif dan efeisien. Tidak salah bila Manajemen Rekayasa dianggap sebagai manajemennya IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan teknik.
            Secara singkat, saya mencoba meluruskan pemahaman tentang hubungan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa. Teknik Industri berbeda dengan Manajemen Rekayasa. Teknik Industri berkutat di sekitar pengoptimalan sistem produksi, misalnya di pabrik. Sedangkan Manajemen Rekayasa berkutat pada penguasaan dan penerapan inovasi teknologi secara sistemik dan terintegrasi. Misalnya, dalam pemakaian alat-alat mutakhir. Jadi, Teknik Industri itu membuat proses pembuatan suatu barang menjadi baik dan lebih baik. Sedangkan Manajemen Rekayasa itu membuat suatu barang yang diciptakan menjadi lebih berarti dan bernilai sehingga dapat dijual untuk dipakai.
            Manajemen Sosial, yang juga berbeda dari Manajemen Rekayasa, menggunakan metode-metode penelitian sosial. Sedangkan Manajemen Rekayasa menggunakan matematika dan IPA untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat, berfokus pada inovasi. Manajer yang dari Manajemen Rekayasa mampu merancang dan mengembangkan produk, proses produksi, teknik, dan teknologi. Manajemen Rekayasa juga merancang standard mutu dan arsitektur bisnis yang tepat bagi sebuah produk. Singkatnya, manajer dari Manajemen Rekayasa  mampu untuk merencanakan, mengordinasi, memimpin, dan mengontrol. Namun, meskipun begitu, bukan berarti Manajemen Sosial dan Manajemen Rekayasa adalah bagaikan air dan api. Dalam menganalisis, mengevaluasi, dan menghasilkan solusi dan sistem manajemen berbasis rekayasa dan teknik untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah, manajer yang dari Manajemen Rekayasa perlu untuk mengetahui ilmu sosial seperti tentang surat izin, sosiologi, psikologi, model bisnis dan kemampuan berkerjasama dan memimpin.
            Bisa dikatakan kalau Manajemen Rekayasa bersumber dari pengembangan ilmu Manajemen Proyek yang memang kuat di Teknik Sipil. Kenapa Teknik Sipil ? Coba anda bayangkan sebuah pekerjaan pembangunan sebuah bangunan. Pada proses pembangunan tersebut, ada berbagai tahapan. Jauh sebelum pembuatan fondasi saja misalnya, sang manajer rekayasa sipil harus memperhitungkan berapa banyak kuli yang dibutuhkan. Lalu, ia juga harus memikirkan berapa jumlah mandor yang akan dibawahinya untuk menjadi atasan bagi kuli-kuli yang diperkerjakan. Bahan seperti apa yang akan digunakan dalam membangun bangunan tersebut. Baik buruknya dan banyak sedikitnya material dan pekerja akan berdampak pada biaya yang dibutuhkan. Hal ini juga harus diperhitungkan. Belum lagi kalau sang manajer rekayasa sipil tersebut harus memikirkan metode-metode pembangunan bangunan tersebut karena absennya atau tidak diperkejakannya seorang insinyur teknik sipil yang fokus pada metode pembangunan. Hal ini sendiri dimungkinkan oleh kemampuan seorang manajer rekayasa untuk menguasai sisi manajemen maupun sisi rekayasa teknik dari sebuah proyek.
Jadi, Memang bisa dikatakan kalau Manajemen Rekayasa ada miripnya dengan ilmu Manajemen Proyek yang memang kuat di Teknik Sipil. Tetapi tetap saja pada dasarnya adalah tentang bagaimana mengurus sebuah proyek dari hulu sampai hilir sampai mencapai tujuannya. Jadi di sini, yang diurus adalah proses dalam pembuatan suatu produk. Ada satu hal yang perlu diingat kalau Teknik Industri sendiri muncul pertama kali di Amerika Serikat.
Kalau begitu, apa hubungan Manajemen Rekayasa dan Teknik Industri ? Ibarat naik sampan sambil menyusuri aliran sungai, Manajemen Rekayasa tinggal di hilir dan Teknik Industri tinggal di tengah atau pada proses pengoperasian pabrik . DaSelanjutnya di hilir sungai ditempati oleh orang-orang Manejemen Sosial dan atau Bisnis. Sudah jelas alurnya. Manajemen Rekayasa akan berurusan dengan kegiatan riset dasar untuk mengenali dan mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat pada saat ini, apa-apa saja yang perlu ditingkatkan, dan sebagainya. Lalu, Manajemen Rekayasa juga melakukan kegiatan desain di mana informasi-informasi hasil riset tersebut digunakan baik di atas kertas maupun di lapangan. Inilah proses inovasi itu. Jadi, munculnya inovasi juga ada prosesnya dan melalui tahpan-tahapan. Manajemen yang ada pada Manajemen Rekayasa terlihat di sini lewat proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, kepemimpinan,dan tidak lupa juga kegiatan kontrolnya di lapangan. Jadi, sesuai dengan namanya yang mencerminkan sifat ’jembatan’ antara rekayasa teknik dan manajemen, Manajemen Rekayasa merupakan jembatan antara Teknik Industri sebagai rekayasa tekniknya serta Bisnis yang menjiwai manajemennya.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home