KENAPA MASIH PERLU PERENCANAAN PADAHAL RENCANA PASTI SALAH ?
Di
dalam setiap apapun yang kita lakukan, kita pasti membutuhkan yang naman ya
perencanaan. Padahal, bila dipikir-pikir,setiap rencana pasti ada salahnya. Hal
ini berarti, rencana pasti salah ! Namun rencana tetap dibuat. Salah satunya
adalah agar kita tetap memiliki tujuan di dalam melakukan sesuatu. Artinya,
bisa saja ada banyak rencana, tetapi tujuannya tetap satu hal yang sama.
Misalnya, ada pepatah yang mengatakan “ada banyak jalan menuju ke Roma.” Ada
banyak jalan, menunjukkan bisa saja ada banyak rencana. Tetapi, Roma, sebagai
tujuannya, tetap satu.
Perencanaan
juga masih dibutuhkan agar apapun yang datang menghadang kita untuk mencapai suatu tujuan, kita sudah,
paling tidak, mengetahui hal tersebut. Misalnya, bila kita ingin pergi ke
puncak gunung, maka kita seharusnya sudah tahu apa-apa saja yang akan
menghadang kita di jalan. Bisa saja hujan, angina kencang, atupun binatang
buas. Tetapi apapun itu, paling tidak, kita sudah mengetahuinya. Akan lebih
baik lagi bila kita sudah tahu cara menghindari hal tersebut.
Rencana
bisa saja ‘kadaluarsa’ atau tidak cocok lagi dengan keadaan yang sedang
terjadi, karena rencana tersebut dibuat di waktu yang terlalu lampau. Namun,
dengan adanya rencana tersebut, pembuat rencana akan belajar dari
pengalamannya, yaitu membuat rencana yang suatu saat tidak akan cocok untuk
diterapkan lagi. Jadi, pada hal ini, setiap rencana dapat dijadikan bahan
pembelajaran bagi siapapub pembuat rencana selanjutnya. Misalnya, dulu, pada
zaman penjelajahan samudera, berbagai rencana dibuat. Ada yang berlayar kea rah
timur selama dua minggu, lalu ke utara selama tiga minggu, dan tidak menemukan
pulau yang memiliki sumber daya alam yang baik. Belajar dari pengalaman
tersebut, maka, penjelajah yang lain, selanjutnya, tidak akan berlayar kea rah
timur selama dua minggu, lalu ke utara selama tiga minggu lagi.
Jadi,
intinya, rencana harus tetap dibuat. Paling tidak, dalam bentuk timeline atau garis waktu dan urutan
dalam melakukan beberapa hal. Hal ini dibuat agar tidak terjadi ketidaktahuan
akan apa yang harus diri sendiri lakukan setelah melakukan suatu hal. Bila
ternyata rencana itu gagal atau salah, maka, paling tidak, rencana tersebut
dapat dijadikan pelajaran di waktu mendatang.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home