Saturday, February 6, 2016

KENAPA MASIH PERLU PERENCANAAN PADAHAL RENCANA PASTI SALAH ?



                Di dalam setiap apapun yang kita lakukan, kita pasti membutuhkan yang naman ya perencanaan. Padahal, bila dipikir-pikir,setiap rencana pasti ada salahnya. Hal ini berarti, rencana pasti salah ! Namun rencana tetap dibuat. Salah satunya adalah agar kita tetap memiliki tujuan di dalam melakukan sesuatu. Artinya, bisa saja ada banyak rencana, tetapi tujuannya tetap satu hal yang sama. Misalnya, ada pepatah yang mengatakan “ada banyak jalan menuju ke Roma.” Ada banyak jalan, menunjukkan bisa saja ada banyak rencana. Tetapi, Roma, sebagai tujuannya, tetap satu.
                Perencanaan juga masih dibutuhkan agar apapun yang datang menghadang kita  untuk mencapai suatu tujuan, kita sudah, paling tidak, mengetahui hal tersebut. Misalnya, bila kita ingin pergi ke puncak gunung, maka kita seharusnya sudah tahu apa-apa saja yang akan menghadang kita di jalan. Bisa saja hujan, angina kencang, atupun binatang buas. Tetapi apapun itu, paling tidak, kita sudah mengetahuinya. Akan lebih baik lagi bila kita sudah tahu cara menghindari hal tersebut.
                Rencana bisa saja ‘kadaluarsa’ atau tidak cocok lagi dengan keadaan yang sedang terjadi, karena rencana tersebut dibuat di waktu yang terlalu lampau. Namun, dengan adanya rencana tersebut, pembuat rencana akan belajar dari pengalamannya, yaitu membuat rencana yang suatu saat tidak akan cocok untuk diterapkan lagi. Jadi, pada hal ini, setiap rencana dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi siapapub pembuat rencana selanjutnya. Misalnya, dulu, pada zaman penjelajahan samudera, berbagai rencana dibuat. Ada yang berlayar kea rah timur selama dua minggu, lalu ke utara selama tiga minggu, dan tidak menemukan pulau yang memiliki sumber daya alam yang baik. Belajar dari pengalaman tersebut, maka, penjelajah yang lain, selanjutnya, tidak akan berlayar kea rah timur selama dua minggu, lalu ke utara selama tiga minggu lagi.
                Jadi, intinya, rencana harus tetap dibuat. Paling tidak, dalam bentuk timeline atau garis waktu dan urutan dalam melakukan beberapa hal. Hal ini dibuat agar tidak terjadi ketidaktahuan akan apa yang harus diri sendiri lakukan setelah melakukan suatu hal. Bila ternyata rencana itu gagal atau salah, maka, paling tidak, rencana tersebut dapat dijadikan pelajaran di waktu mendatang.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home