Adanya Pilot Dari Indonesia yang Pro IS
Beberapa hari ini, beredar berita tentang adanya pilot dari Indonesia yang pro terhadap IS. Kesimpulan ini kabarnya didapat melalui informasi-informasi yang berasal darinya yang beredar di media sosial.
Bila kita melihat lebih jauh, sesungguhnya, IS sendiri bertujuan untuk mendirikan khalifa. Khalifa baru ini akan mereka letakkan fondasinya pada abad ke-21 ini. Berbagai tanggapanpun bermunculan terhadap IS. Ada yang menganggapinya dengan biasa atau cuek. Ada pula yang hingga menyerang IS.
Sebagai sebuah negara atau kerajaan, nantinya sebuah IS dalam wujud apapun, membutuhkan cendekiawan-cendekiawan. Tidaklah mengherankan, baik dalam usaha politik, maupun usaha berupa penggunaan senjata, ahli-ahli hukum, hingga pengetahuan alam ada terdapat di dalam IS. Sebut saja ahli elektronik, ahli kimia, ahli komputer, ahli jaringan, ahli mesin, ahli roket, hingga ahli bahan peledak, bahkan ahli propaganda. Sebagian dari mereka bukanlah orang yang mendapat kemampuan tersebut secara otodidak,. Sebagian dari mereka memang lulus berijasah sarjana atau lebih tinggi.
Dalam urusan bernegara kelak, dipastikan mereka membutuhkan profesional-profesional. Profesional yang saya maksud adalah orang-orang yang memiliki keahlian tertentu dan menggunakannya dalam pekerjaannya sebagai profesinya. Sebuah IS jelas membutuhkan misalnya guru, pilot, insinyur, dll. Mereka dibutuhkan untuk menjalankan sebuah negara.
Kita bisa lihat bahwa IS terlihat seperti menggaet cendekiawan dan profesional dari berbagai kalangan dan berbagai negara. Intinya, adalah gerakan kemerdekaan mereka dikawal oleh gerakan secara intelektual dan gerakan secara penggunaan senjata. Hal ini bukanlah hal yang salah untuk dilakukan oleh sebuah gerakan memerdekakan suatu ideologi.
Islam sendiri,bagi IS, merupakan dasar negara dan konstitusi. Hal ini memang diakui di dunia. Islam adalah sejenis dengan Pancasila, Republik, Kerajaan, UUD'45, Demokrasi, dll. Islam bahkan adalah jalan hidup dan cara hidup bagi penganutnya.
Bicara tentang garis besar sejarah peradaban manusia, menurut Skala Kardashev, peradaban manusia sekarang masih berada pada Tingkat-0. Pada Tingkat-1, manusia sudah akan menjadi satu pemikiran dalam hampir segala hal, mulai dari ekonomi, satu hukum, satu bahasa, mungkin satu agama, bahkan satu negara planet bumi, dan banyak ide-ide lain yang sudah satu untuk seluruh umat manusia. Hal ini berarti, manusia sudah satu visi dan satu misi. Tidak ada lagi seorang manusiapun yang menjadi hambatan bagi manusia lainnya. Prinsip ini berazaskan sifat nol hambatan. Apakah IS merupakan hambatan bagi umat manusia untuk menuju Tingkat-1 ? Atau IS merupakan kesatuan tunggal yang diterapkan di dunia pada saat berada di Tingkat-1 kelak ?
Mohon maaf bila ada kesalahan dalam tulisan saya. Saya tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home