Masalah Toba (1) : Putra Daerah Toba Seharusnya Tidak Pantas Berteriak Minta Tolong
Dari judul tulisan saya ini, boleh saja anda menjawab, "sukak-sukak aku lah, bodat !" Tapi saya harap, pertanyaan anda itu dilanjutkan dengan, "kalau aku putra daerah Toba, terus mau protes sama pemerintah pusat, kenapa rupanya ?" Nah, kalau begini kan saya bisa menjawab. Mari saya bawa anda menelaah satu per satu kata yang membentuk kalimat judul saya itu.
Pertama, kita berbicara tentang 'Putra'. Putra artinya anak laki-laki. Kalau dulu, Putra itu artinya anak laki-laki raja. Mungkin sempat terbesit di pikiran anda kalau putra identik dengan yang namanya 'putra-putri', namun beberapa dari anda mungkin sangsi karena Bahasa Indonesia tidak memementingkan jenis kelamin, seperti contohnya pada saudara dan saudari serta siswa dan siswi. Hal ini juga menghantarkan pikiran saya ke kalimat 'Boru Ni Raja' yang sering disebutkan kepada perempuan suku Batak. Namun, di dalam tulisan ini, yang saya maksud dengan 'Putra' adalah orang-orang yang ada di daerah Toba.
Lalu, kita bicara tentang 'Daerah'. Daerah hampir sama dengan lingkungan, bagian, tempat, kawasan, wilayah. Gampangnya, kalau di kehidupan sehari-hari, kata daerah sering disamakan dengan 'Tanah'. Misalnya dalam penggunaannya pada kalimat 'permasalahan pembebasan tanah'. Contoh lain adalah 'Tanah Batak'. Kalimat 'Tanah Batak' sebenarnya diartikan bukan hanya tanahnya, tetapi lebih kepada 'Daerah Batak'. Karena itu, ada unsur kekuasaan dan pemerintahan dalam kata 'Daerah'. Hal ini yang membuat hadirnya 'suasana sosial' berbeda tiap kali kita berpindah 'Daerah', bukan tanah. Pada tulisan ini, yang saya maksud dengan 'Daerah' adalah tempat-tempat yang yang didiami oleh manusia-manusia yang lahir di atas tanah di sekitar Danau Toba, ya, seluruh pinggiran Danau Toba.
Selanjutnya, kita bahas kata 'Toba'. Toba yang saya maksud adalah sebuah danau bernama Danau Toba. Di tengah danau tersebut ada juga Pulau Samosir dan beberapa pulau lainnya.
Kemudian, kita bahas kata 'Seharusnya'. Kata 'Seharusnya', identik dengan artian saran gak ngaruh. Ya, saran yang diluncurkan kepada suatu keadaan dimana tidak ada lagi hal yang bisa diubah, dan kalaupun masih ada hal yang bisa diubah, tidak akan merubah keadaan tersebut. Kata 'Seharusnya' yang saya maksud pada tulisan ini menandakan bahwa tulisan saya ini, entah bagus tidak, tidak berguna ! Ya, tidak berguna bila tidak ada perubahan di lapangan, tulisan tinggal tulisan.
Selanjutnya kita bahas kata 'Tidak'. Kata 'Tidak' yang saya maksud di sini lebih kepada bahwa adanya sesuatu yang tidak boleh dilakukan.
Lalu, kita berbicara tentang kata 'Pantas'. Kata 'Pantas' yang saya maksud di sini adalah suatu keadaan yang butuh kelayakan. Sesuatu yang seharusnya dipikirkan terlebih dahulu, layak atau tidaknya. Kalaupun ada kelayakan, apakah sesuatu tersebut mesti dilakukan ? Itulah penjabaran kata 'Pantas' yang saya maksud pada tulisan ini dan judul tulisan ini.
Selanjutnya, kita bahas tentang kata 'Berteriak'. Beteriak adalah sebuah kegiatan mengeluarkan suara yang keras. Apa akibat dari suara yang keras ? Akibatnya adalah suara tersebut terdengar sampai jauh dan dapat terdengar oleh banyak pendengar. Untuk apa suara keras ? Karena suara tadi mengandung pesan, yang ingin dibalas, baik oleh kata-kata, baik dengan tindakan, maka suara harus dikeraskan. Alhasil, kegiatan 'Berteriak' ini akan menimbulkan semacam tindakan ,yang entah apalah itu, oleh beberapa pendengar. Kata 'Berteriak' yang saya maksud pada tulisan ini adalah penggunaan media massa dan pengerahan masaa untuk berdemonstrasi, tentang permasalahan Danau Toba.
Lalu, kita bahas tentang 'Minta'. Mungkin terbesit di pikiran anda anekdot yang berbunyi : "minta itu tidak sama dengan meminjam". Ya, betul memang. Karena kata 'Minta' identik dengan diberi, memohon, bahkan mengemis. Kata 'Minta' yang saya maksud pada tulisan ini adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang tidak bisa berbuat apa-apa lagi sedangkan kalau dia tidak melakukan apa-apa, maka ada sesuatu yang tidak bisa dicapainya.
Kemudian, kita bahas kata 'Tolong'. Kata 'Tolong' yang saya maksud pada tulisan ini adalah sebuah kegiatan yang dilakukan karena sedang membutuhkan bantuan untuk mengatasi kesukaran yang membuatnya menderita.
Sekian dan terimakih para pembaca ! Mohon maaf kalau ada salah dan kalau ada yang kurang tolong diberitahu. Terimakasih.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home